Pilkada Jakarta 2024
Ketimpangan Sosial PR Terbesar
Tema debat kedua ; Ekonomi & Kesejahteraan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta bakal menggelar debat Pilkada DKI Jakarta 2024 kedua pada Ahad, 27 Oktober 2024 malam ini. Debat kedua mengusung tema ekonomi dan kesejahteraan sosial. Direktur Badan Pemantau Pilkada Nahdlatul Ulama (BPPNU) Jakarta, H Abdul Azis Suaedy mengatakan persoalan kesejahteraan dan ekonomi di Jakarta masih menjadi masalah besar. Sebab, sebagai pusat perekonomian, masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Jakarta berkontribusi 17 persen pada perekonomian Indonesia dan menjadi yang terbesar dibanding provinsi lain dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Rp 869 triliun pada triwulan ke-1 tahun 2024,” katanya kepada NU Online Jakarta, Ahad (27/10/2024). Dengan jumlah tersebut, Jakarta menjadi pemilik PDRB tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Namun, Azis mengatakan jumlah tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi masyarakat Jakarta, terutama kelas menengah ke bawah yang masih berjuang mengelola ekonominya di tengah biaya kebutuhan yang tinggi dah beban pajak yang harus ditanggung.
“PR terbesarnya ada pada ketimpangan sosial! Karena di Jakarta ada yang mampu memberikan anaknya jajan setiap hari hingga Rp 5 jutaan, artinya setara dengan ribuan warga Jakarta yang bergaji UMR untuk setiap bulannya,” tegasnya
Melihat masalah tersebut, Ia menyarankan kepada semua Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta bahwa untuk mengatasi ketimpangan bisa diawali dengan validasi data yang cermat. “Tingkatkan jenis-jenis pajak lokasi yang biasa dinikmati oleh orang kaya seperti, pajak Horeka (Hotel, Restoran, dan Kafe) dan sejenisnya, pajak progresif kendaraan pribadi,” ujarnya. Azis menambahkan bahwa untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jakarta, ia menyarankan pemimpin Jakarta selanjutnya harus membebaskan pajak kalangan menegah ke bawah seperti PBB di bawah satu miliar, serta menghapus pajak dan retribusi UMKM.
Untuk itu, Azis menilai bahwa tema yang diusung pada debat kedua ini sudah tepat dan perlu dipertajam. Pasalnya, Jakarta akan jadi sorotan dunia menjadi pusat keuangan. “Jakarta akan menjadi pusat keuangan internasional. Karenanya masalah kesejahteraan dan ekonomi harus jadi lebih baik,” tutupnya. Selanjutnya, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada, ia juga meminta kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta mewajibkan kepada siswa setingkat SMA ditugaskan untuk menonton dan membuat resume debat oleh sekolahnya. Kemudian, Ia juga mendorong adanya porsi lebih besar kepada Millenial dan Gen Z yang dominan dalam pilkada Jakarta 2024. “Sebaiknya, porsi untuk kalangan mahasiswa atau organisasi pemuda yang diperbanyak ketimbang pelibatan ormas,” pungkasnya.
Sumber: https://jakarta.nu.or.id/jakarta-raya/ekonomi-dan-kesejahteraan-tema-debat-kedua-bppnu-jakarta-ketimpangan-sosial-pr-terbesar-grGZj

